Kota Jakarta Disorot, Ternyata The Last of US Syutingnya Bukan di Indonesia

Serial HBO Go, The Last of Us belakangan ini menjadi perbincangan warganet Indonesia dikarenakan keterlibatan aktor dan aktris Tanah Air. Namun begitu, ternyata serial The Last of Us syutingnya bukan di Indonesia.

Diketahui, serial “The Last of Us” tengah memasuki episode kedua. Kota Jakarta di Indonesia menjadi bagian dari plot cerita serial “The Last of Us”.

Mulai dari suasana rumah makan nasi kapau hingga kantor Kementerian Kesehatan turut ditampilkan di “The Last of Us” episode kedua ini. Disebutkan bahwa Indonesia sebagai asal muasal bencana zombie global.

Namun rupanya syuting serial The Last of Us bukan di Indonesia. Hal ini diungkap oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu.

Masalah perizinan menjadi salah satu faktor The Last of Us gak syuting di Indonesia. Akhirnya, syuting The Last of Us mengambil latar di Kanada.

“Film The Last of Us viewers-nya mencapai 18 juta, salah satu adegannya di Jakarta dengan artisnya Christine Hakim. Tapi syutingnya di Kanada. Salah satu penyebabnya adalah proses perizinan yang panjang,” kata Odo dalam Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022.

Diceritakan dalam serial The Last of US episode kedua, kota Jakarta menjadi sumber dari bencana jamur Cordyceps menulari manusia. Jamur tersebut dapat menyebabkan manusia menjadi zombie dan akan mengakibatkan kehancuran dunia.

Aktor dan aktris asal Indonesia juga turut ambil bagian dalam “The Last of Us” episode kedua, yakni Christine Hakim dan Yayu Unru.

Christine Hakim memerankan sebagai seorang ilmuwan dari Jakarta, Indonesia, bernama Ratna. Melalui postingan Instagram-nya, Christine Hakim membagikan cuplikan dirinya sedang bermain dalam salah satu adegan di episode 2 serial HBO The Last Of Us, dengan menggunakan busana APD.

Sementara itu, Yaya Unru memerankan karakter bernama Agus Hidayat, yang merupakan anggota TNI. Dalam salah satu adegannya, Yaya meminta pertolongan kepada Christine menjelaskan situasi dunia yang sedang terserang wabah.

Penulis: Rifqi Fadhillah